Dalam perkembangan teknologi terbaru, sebuah tim peneliti dari Universitas Teknologi Asia (UTA) telah mengumumkan penemuan robot dengan kecerdasan buatan (AI) yang mampu memahami dan merespons emosi manusia. Robot yang diberi nama "EmoBot" ini diklaim dapat membaca ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh untuk mendeteksi perasaan penggunanya, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau kecemasan.
Penemuan ini telah mengundang perhatian besar dari berbagai kalangan, termasuk perusahaan teknologi besar, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum. "EmoBot tidak hanya bisa berbicara, tetapi juga bisa merasakan. Ini adalah lompatan besar dalam bidang kecerdasan buatan," ujar Dr. Sofia Rizki, kepala tim peneliti.
EmoBot diharapkan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari asisten pribadi hingga terapi berbasis robot untuk membantu orang dengan gangguan emosional atau kesehatan mental. Hal ini menandai sebuah era baru di mana teknologi tidak hanya berfungsi secara fungsional, tetapi juga secara emosional.
Tidak hanya di kalangan ilmuwan, penemuan ini juga menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak netizen yang merasa terkejut sekaligus antusias dengan potensi yang dimiliki oleh EmoBot. Beberapa menganggapnya sebagai langkah positif dalam kemajuan teknologi, sementara yang lain khawatir tentang dampak emosional yang bisa ditimbulkan dari interaksi dengan robot.
Bagaimana menurut Anda? Apakah kita siap untuk berinteraksi dengan robot yang bisa "merasa"? Ikuti terus perkembangan beritanya hanya di penaku-pertama.blogspot.com