- Masalah Bidang Fonologi
Di
dalam pengajaran B1 (PB1), anak-anak menguasai bahasa ibunya melalui peniruan;
peniruan ini sering diikuti oleh pujian atau perbaikan. Melalui kegiatan itulah
anak-anak mengembangkan pengetahuannya mengenai struktur dan pola kebiasaan
bahasa ibunya. Namun, kebiasaan bahasa ibu yang anak telah kuasai tidak
semuanya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Hal
inilah yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa siswa. Kesalahan berbahasa
itu dapat dihilangkan dengan cara menanamkan kebiasaan berbahasa Indonesia yang
benar melalui latihan. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar seorang
guru sebaiknya memperhatikan kata-kata yang diucapkan oleh siswanya dan segera
mengoreksi apabila ada yang salah pengucapannya sehingga siswa mengetahui
kesalahannya dalam berbahasa Indonesia. Begitu pula dengan penggunaan ejaan
yang benar dalam bahasa tulis sangat perlu diterapkan agar siswa dapat memahami
penggunaan tanda baca dan penulisan kata yang tepat.
Kesalahan
berbahasa dari segi ucapan dan ejaan adalah termasuk dalam pembahasan analisis
kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi. Kesalahan ucapan adalah kesalahan
mengucapkan kata sehingga menyimpan dari ucapan baku, sedangkan kesalahan ejaan
adalah kesalahan menggunakan tanda baca dan kesalahan menuliskan kata.
- Masalah Bidang Morfologi
Masalah
yang lazim muncul dalam tataran morfologi. mendiskripsikan mengenai: (1)
kesalahan berbahasa dalam tararan morfologi (2) jenis-jenis kesalahan, dan (3)
penulisan
pembenaran dari setiap jenis kesalahan.
Masalah
yang dimaksud diuraikan menjadi tiga bahasan, yaitu kesalahan penulisan
prefiks, sufiks, dan konfiks. Kesalahan yang sering terjadi dalam tataran
morfologi
disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan penguasaan dalam penulisan bahasa. Upaya untuk mengurangi kesalahan berbahasa dengan cara meningkatkan penguasaan kaidah berbahasa dan melakukan evaluasi pada setiap kata dan kalimat yang ditulis. Kesalahan yang terjadi dalam penelitian ini adalah penulisan prefiks di- yang terdapat dua kesalahan dan penulisan pada konfiks me(N)-I yang terdapat tiga kesalahan. Kesalahan tersebut disebabkan karena faktor kurangnya pemahaman dalam penggunaan dan penulisan bahasa.
- Masalah Bidang Sintaksis
Masalah-masalah
yang lazim muncul dalam kajian sintaksis relatif kompleks, berdasarkan ranah
kajian sintaksis, yakni frasa klausa dan kalimat yang sering kita sebut
struktur internal kalimat. Masalah bagian frasa biasanya paling banyak bergelut
dalam kekeliruan memahami frasa dan kata majemuk, kekeliruan menggunakan
distribusi kata dalam sebuah frasa yang bersifat penghamburan-hamburan kata.
Selanjutnya
pada bagian klausa, kesukaran sebagian bahasawan ada pada kemiripan klausa
dengan kalimat, sebab klausa sangat berpotensi menjadi kalimat. Ditambah
kekeliruan menentukan predikat. Pada bagian kalimat masalah utama pegiat bahasa
biasanya selalu berkutat pada struktur kalimat, padahal kalimat tidak
bergantung sepenuhnya pada struktur. Kesukaran selanjutnya dalam penggunaan
kalimat ujar, sebagian besar orang yang tidak terlalu konsen dengan bahasa
biasanya terlalu asik berbicara dalam ranah forma tetapi lupa memperhatikan
kaidah kalimat. Contohnya selalu menggunakan preposisi diawal kalimat dan
sebagainya.
Masalah-masalah yang muncul dalam bidang sintaksis cenderung mengarah pada kurang respon dan perhatiannya kita terhadap bahasa. Dari kejadian tersebut sebenarnya semua kalangan mempunyai tanggung jawab untuk membangun rasa cinta terhadap bahasa, yang dikemudian hari diharapkan memperbaiki pemahaman kita dalam penggunaan bahasa, baik tulis maupun lisan.
- Masalah Bidang Semantik
Semantik
memiliki masalah yang jauh lebih kompleks dibanding tataran bahasa pada
pembahasan sebelumnya, sebab semua tataran bahasa tersebut idealnya dikaji
kembali dalam semantic, kecuali fonem. Pada bagian awal, masalah yang sering
muncul pada kajian semantik yaitu kesukaran membedakan tanda-tanda, antara
tanda bahasa dan tanda diluar bahasa. Selanjutnya masalah semantik selalu
berhubungan dengan konteks realita yang menyertai bahasa itu diujarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar